Dari Zwolle, kami meneruskan pergi ke Amsterdam. Karena hanya ingin terlihat 'mampir' di Amsterdam, kami iseng keluar dari stasiun. Berbeda dengan stasiun kereta api lainnya, yang pernah kami datangi, Amsterdam sangat ramai. Meski hari minggu, yang biasanya kota-kota lain terlihat tenang, atau karena sudah sebulan kami tinggal di 'desa' Enschede, di Amsterdam, kami jadi merasa melewati benar-benar kota. Stasiunnya ramai, keluar gedung stasiun juga ramai, suara trem yang lewat dengan bunyi loncengnya, dermaga perahu di kanal-kanal Amsterdam, plus bersebelahan dengan terminal bis, membuat kami cuma senyum-senyum keluar stasiun hahaha kami sepakat, this is the real city, after Enschede yang begitu senyap.
|
Foto wajib di depan stasiun :) |
|
Pose wajib, masukkan tangan ke saku jaket, duinggiin rek |
Kami pergi pagi-pagi dari ITC Hotel. Saya biasanya hanya sarapan buah. Tapi berhubung teman-teman belum makan apapun, secara mereka saya bangunkan, hanya cuci muka, kemudian langsung berangkat hehehe saya berinisiatif masuk ke Albert Heijn dan membeli satu roti. Yang lain membeli kopi dan sandwich.
|
Breakfast |
|
Waiting our train, with travel buddy |
|
Love the feel when i was there |
Saat kereta sampai, kami sangat bersyukur, kereta merupakan kereta yang bagus. Keretanya kebetulan jalurnya sampai Belgia (kalau ndak salah). Karena perjalanannya masih satu jam lebih, kami memilih tempat di atas. Seperti ini, penampakan didalam keretanya.
|
Abaikan orangnya ya hehehe |
Yang lain sibuk dengan gadget masing-masing. Saya biasanya iseng memotret lewat jendela kereta. Ini juga alasan memilih kereta di lantai atas, biasanya jendelanya lebih bersih.
|
Awan biru dan pertanian |
|
pohon..rumput..hijau..hijau..hijau.. |
Sesampainya di Delft train station, kami disambut dengan kebingungan mencari pintu keluar hehehe. Bangunan utama stasiun sedang direnovasi. Akhirnya kami menemukan pintu keluar dan disambut dengan ribuan sepeda di tempat parkirnya.
|
dipilih...dipilih... |
|
Mau yang bagus, jelek, mahal, murah, tua, baru...ada semua |
|
Wondering..kalau saya yang naruh, gimana ingat tempatnya ya |
Berdasarkan insting lapar, kami berjalan keluar dari stasiun dan mencari tempat makan siang. Nggak ding, malam sebelumnya saya sempat mendownload map kota Delft. Merujuk perjalanan sebelumnya ke Jerman, dengan waktu yang sebentar, saya memutuskan mencetak peta untuk sekedar memastikan kami nggak jalan tanpa tujuan untuk menuju pusat kota. Syukurlah, kami tidak salah arah hehehe Jalan kaki sekitar lima belas menit ke arah Delft Centrum kami menemukan sebuah restauran Turki yang buka dan memutuskan untuk makan siang disana. Syukurlah, Yonten dan Min tidak terlalu rewel diajak mencari restauran halal. Pemilik restauran sangat ramah, kami memang hanya satu-satunya rombongan yang datang saat itu. Dengan tepat, dia juga menebak asal negara kami. Yang sangat unik, di dinding restauran, terpajang penuh mata uang dari berbagai negara. Beberapa diantaranya ada juga dari Indonesia.
|
dinding restauran penuh dengan pajangan uang, ada Cut Nyak Dien 10000 dan 1000 rupiah juga disana |
|
Menu lunch yang berat Chicken Kapsalon, makanan ini bikin kangen sama Belanda |
|
Yonten, mengcapture kebiasaan saya, mendokumentasikan segala sesuatu termasuk makanan hehehe |
Setelah kenyang, kami memutuskan berjalan lagi ke arah Centrum. Delft memang cantik. Meskipun sama-sama dikelilingi kanal seperti Amsterdam, tapi bangunan-bangunan tua yang mendominasi kota ini memiliki keunikan tersendiri. Tidak 'wah' seperti Amsterdam yang selayaknya lebih 'ramai' dengan Mall dan pertokoan serta bis dan trem yang hilir mudik. Pilihan mampir ke Delft ini, karena Mr Knippers pernah menyarankan kota ini, untuk melihat Belanda jaman dahulu, katanya. Dan berikut adalah capture dari kamera saya untuk Kota Delft.
|
Adem ya |
|
Cari yang ada sepedanya, rantai sepedanya mantap |
|
turn right, you will find nice Turki Restaurant |
|
Oude Kerk of Delft di kejauhan |
|
Traveling with them, always fun |
|
I dont know what is this, but like it |
|
Aslinya ini penutup proyek gereja yang sedang direnovasi, cantik yaaa |
|
Nieuw Kerk, bisa naik ke atas menara dengan membayar 3-5 Euro |
|
Pose di depan Nieuw Kerk |
|
Stadhuis aka City Hall of Delft, aslinya lebih cantik |
|
kursi tua dengan backgound kanal, terlalu menggoda untuk dibiarkan |
|
Delft Train Station dari jembatan penyeberangan |
|
Free style pose guys |
|
Senyumnya kecut, ini sebelum menemukan restauran Turki, lapaar euy |
|
Didepan salah satu toko souvenir. Souvenir yang terkenal dari Delft adalah porselin biru :) |
Saya memasuki salah satu toko souvenir untuk mencari oleh-oleh penanda sudah sampai Delft hehehe. Katanya beli oleh-oleh di Delft ini lumayan murah dibandingkan dengan kota lainnya. Tapi karena masih lama dan nggak tahu dana beasiswanya sisa berapa, saya memutuskan hanya membeli oleh-oleh seadanya. Setelah itu kami langsung balik ke stasiun dan menuju kota selanjutnya, Rotterdam.
0 comments