Sampai Bandung, pengennya langsung jalan-jalan, ikut Oka ke kampus, dia kuliah terus saya jalan-jalan. Ternyata waktu dia siap berangkat kuliah, badan saya tidak mau diajak kompromi. Sempat tertidur selama satu jam, setelahnya saya sempat browsing kira-kira mau jalan kemana. Jam 12 siang, baru saya siap pergi dari rumah kontrakan kakaknya Oka. Akhirnya, berbekal petunjuk dari kakaknya Oka, saya naik angkot ke ITB.
Ini kedua kalinya saya ke Bandung. Tapi sebelumnya, ngikut aja mau dibawa kemana hehehe. Jadi cuma dikasih petunjuk naik angkot dan pergi sendiri itu prestasi buat saya. Bahkan bertahun-tahun tinggal di Bandar Lampung pun, saya hampir gak pernah naik angkot, akibat penyakit ndeso saya yang pusing kalau naik kendaraan roda empat. Alhamdulillah, meski sempat dioper angkot sekali, salah belok jalan sekali, dari area Ujung Berung, saya berhasil sampai ke daerah ITB dan ketemu Oka di depan lokasi parkir ITB.
Hujan agak deras dan perut lapar, membuat kami akhirnya mampir ke kantin, beli makan siang. Dan diputuskan, siang itu berangkat ke Lembang, menuju Kebun Bunga Begonia. Dari daerah ITB, kami naik angkot Cicaheum-Ledeng. Dari Terminal Ledeng naik angkot Ciroyom-Lembang kalau nggak salah atau Stasiun Hall-Lembang. Sampai Lembang, karena masih gerimis, dan tidak menemukan angkutan desa yang seharusnya lewat, kami memilih naik andong. Dan sampailah kami di Kebun Bunga Begonia.
Disambut tukang parkir yang ramah, kami menuju gubuk kecil tempat penjual tiket. Harga tiketnya 5000 rupiah saja per orang. Murah kan? Yang mahal adalah tiket masuk untuk kamera DSLR, 50.000 (Lima puluh ribu rupiah) per kamera. Kamera pocket dan kamera hape masih gratis. Meski mendung, deretan bunga yang ada tetap cantik dan menarik. Selain bunga, ada juga area untuk sayur mayur di tempat ini. Restoran juga disediakan. Kebun bunga begonia ini dibuka dari jam 8 pagi sampai jam 9 malam. Berikut adalah beberapa hasil foto dari taman bunga Begonia.
Kalau cuacanya cerah dengan langit biru, pastinya bunga-bunga ini terlihat lebih cantik lagi. Lokasinya memang tidak luas sekali, tapi ditata dengan cantik dan ditambah tema-tema tertentu. Kebetulan kami datang menjelang libur imlek, jadi nuansa imlek dengan lampion dan tatanan warna merah ada di beberapa sudut kebun bunga ini.
Selain bunga, ada juga space untuk sayur mayur. Hari itu, kebun bunga Begonia panen tanaman kembang kol. Sepertinya kalau bawa anak kecil dan diberi pengenalan tentang macam-macam sayur, tempat ini cukup menarik hehehe.
Kami beranjak dari Kebun Bunga Begonia, saat kabut turun, jam setengah lima, cuma kabut putih yang terlihat dimana-mana. Bahkan dominasi merah warna tanaman begonia pun diselimuti warna putih.
Last shot before go home |
Meski tidak lama di tempat ini, suasana cantiknya cukup membuat fresh. Dan kami-pun pulang menuju parkiran ITB lagi (karena motor Oka diparkir disana) dengan rute yang sama. Bedanya, kami tidak naik andong, tapi ada angkot yang lewat menuju Pasar Lembang, ongkosnya 3000 rupiah. Oh ya, ini website resmi dari Kebun Bunga Begonia. http://www.kebunbegonia.com/ .
Saya baru tahu ttg kebun bunga begonia ini. Tempatnya penuh dgn turis ga? Oh ya, kalau berkabut pemandangannya jadi beda ya, menarik :)
ReplyDeleteNice post thankks for sharing
ReplyDelete