Sepekan sebelum berangkat, saat mengurus visa, saya tidak sempat mencari perlengkapan yang akan dibawa ke Belanda. Pertama, karena setelah urusan visa selesai (akan diambil staf Neso) saya tidak sempat belanja. Kedua, karena saya mabuk berat, yup penyakit ndeso saya kambuh karena saya naik taksi dari Menara Jamsostek ke salah satu Mall untuk mencari jaket musim dingin. Jadi hanya sepekan waktu tersisa untuk menyiapkan perlengkapan yang harus dibawa
Disamping menyelesaikan semua laporan project dengan mahasiswa, UAS dan koreksi UAS, berikut beberapa hal yang dipersiapkan.
1. Koper
Pertama, saya periksa batas bagasi maskapai. Malaysia Airlines mengijinkan 30 Kg masuk ke bagasi, plus 7 Kg masuk ke Kabin. Oh ya, tas punggung berisi laptop dan charger laptop, HP dan kamera juga diijinkan masuk ke kabin. Dengan pertimbangan pergi tiga bulan, koper besar diputuskan untuk pinjam ke Unun yang pernah bermukim di Belanda, plus akhirnya tas yang dibawa ke kabin pinjam ke mbak Mila, karena saya merasa membutuhkan tas yang beroda. Tas yang dibawa ke kabin, berisi baju satu stel plus jaket.
2. Baju
Ini yang agak berat, secara, satu stel pakaian standar yang dipakai saja jumlahnya banyak, jadi saya putuskan saya membawa:
a. 4 rok, dan satu celana panjang jika dibutuhkan
b. 5 atasan, 3 kaos,
c. 2 stel pakaian santai, 2 kaos oblong
e. Jilbab segi empat, varian warna biru, pink/ungu, coklat (jilbab warna dua sisi sangat membantu)
f. handuk kecil, sajadah, plus mukena parasut
g. Jilbab kaos 3 buah
g. Jilbab kaos 3 buah
Meski tidak berkeringat karena cuaca dingin, tetap saja ganti baju setiap hari, kalau sepekan sekali nggak mencuci, saya bakal kehabisan baju hehehe
3. Perlengkapan obat dan pribadi
a.Al Qur'an plus dokumen penting (paspor, visa, acceptance letter, award letter, admission statement dll)
b. dua resep obat dari dokter kulit, karena nggak memungkinkan beli disana
b. karet chain dan ring o, plus sonde dan klem (kayaknya itu namanya) buat ganti sendiri karet bracket di Belanda
c. sabun, pasta gigi, detergen, lotion dll, ukuran kecil untuk seminggu pertama
d. sepatu, satu kets dan satu sandal. Dan dua-duanya gak kepake, karena sepatu yang saya bawa bikin lecet dan kemana-mana akhirnya saya pakai kets yang saya beli di Enschede,
e. Jarum, bros dll, dua tupperware
e. Satu paket tupperware buat bawa bekal makan siang
f. Obat-obatan, dua kotak tolak angin, obat sakit kepala, obat flu, minyak kayu putih, betadine. Saat berangkat, saya sedang batuk dan flu berat, Alhamdulillah malah sembuh sampai Belanda.
a. Satu jaket buat musim dingin
b. 2 jaket tipis
c. 2 long john
d. 2 sarung tangan dan kaos kaki wol
Point 1 sampai dengan 3 bisa saya dapatkan di Lampung. Tapi barang no 4, terpaksa saya harus cari di Jakarta. Jaket yang layak pakai untuk musim dingin itu yang paling penuh perjuangan nyarinya hehehe.Waktu shortcourse saya merupakan akhir musim dingin dan musim semi. Saya sempat mengontak PPI Belanda, mengirim message ke mas Handika dan diteruskan ke Rusydi (Ketua PPI Enschede), diberitahukan juga bahwa meski tidak ada salju, tetap saja cuacanya masih dingin. Jaket terakhir yang agak tahan dingin, yang dipakai waktu dulu di Perth sepertinya tidak cukup. Karena khawatir tidak sempat ke Mangga Dua, saya memesan lewat online dua stel long john dan sarung tangan ke Toko Djohan. Kondisi banjir di Jakarta waktu itu cukup mengkhawatirkan.
Dan ternyata, keputusan itu kurang tepat.
Saya lupa, jika week end pengiriman barang tidak aktif dan ada hari libur pada hari Selasa, 14 Januari. Sampai tanggal 16 Januari, sore, pihak TIKI tidak bisa mengkonfirmasi kapan paket tersebut sampai. Akhirnya, saat Jum'at pagi berangkat ke Jakarta, saya hanya bisa menitip pesan ke mbak Mila, jika paket sampai, kirimkan kembali ke Jakarta hahaha.
Benar saja, setelah mendarat di Soeta, pihak TIKI menelpon barang sampai di Lampung. Saya meminta bantuan mbak mila untuk mengambil di TIKI dan mengirim kembali lewat bis Damri, yup barang itu cuma bolak balik Jakarta-Lampung-Jakarta hehehe Paket bolak balik itu adalah 2 stel long john, plus sarung tangan dan kaos kaki.
Benar saja, setelah mendarat di Soeta, pihak TIKI menelpon barang sampai di Lampung. Saya meminta bantuan mbak mila untuk mengambil di TIKI dan mengirim kembali lewat bis Damri, yup barang itu cuma bolak balik Jakarta-Lampung-Jakarta hehehe Paket bolak balik itu adalah 2 stel long john, plus sarung tangan dan kaos kaki.
Sampai di Jakarta Jum'at pagi, saya menuju Gambir dengan naik bis bandara-Gambir. Ternyata, menyeret koper 23 Kg bukan perkara mudah saudara-saudara. Sampai Gambir saya menitipkan koper besar itu ke penitipan barang di Gambir. Kemudian dengan busway, menuju Menara Jamsostek mengambil visa. Dari Menara Jamsostek, saya menuju Mangga Dua dengan busway.. Setelah dengan perjuangan panjang.. baru pertama kali naik busway ke Mangga Dua, ternyata oh ternyata...si Toko tutup. T_T.
Sempat mengirim bbm dan whatsapp ke pemilik toko, jadi karena beritanya hari itu banjir tinggi, pemilik toko memutuskan untuk menutup tokonya.. Iya sih, waktu itu banjir diatas 50 cm, pas saya nyampe agak sore makanya sudah surut. Mencoba keliling mencari alternatif, eh harganya tidak sesuai budget. Akhirnya saya balik ke Gambir, mengambil tas di penitipan Gambir, makan siang + sore di Gambir dan memutuskan untuk menuju hotel yang dipesan sebelumnya, hotel Maven Gunung Sahari.
Hotelnya lumayan untuk harganya, waktu itu saya dapat harga 150 ribu/malam. Berbekal alamat di internet saya memutuskan menggunakan taksi, tempatnya nyempil, menyusuri jalan gunung sahari 3 dari ujung ke ujung tidak ketemu. Si sopir taksi sudah memutar dan menawarkan berhenti di hotel lain, tapi saat menyusuri ulang jalan tersebut untuk menuju hotel alternatif malah hotelnya ketemu. Seluruh perjalanan hari Jum'at itu ditemani gerimis, dari rintik-rintik sampai deras.
Karena lelah, semalaman saya memang ingin istirahat saja di hotel, malamnya malah merasakan banjir Jakarta memang mencekam. Cerita selanjutnya, next posting yaaa :)
Kalo butuh long john, topi syal, sarung tangan, kaos kaki wool, tutup telinga, legging wool, sweater, jaket, coat Silahkan aja datang ke
ReplyDeleteToko Raya di Pasar Atum Tahap 3 lantai 1 no 1093 BA Surabaya telp (031) 3530808 (daerah gorengan Cakue Peneleh) dan ITC Surabaya lantai 1 Blok C 7 no 1-2 Surabaya telp (031) 3743408 (selantai dengan Pizza Hut dan Carrefour).
Kalo anda tidak dapat menemukan toko kami silahkan menghubungi kami dan kami akan menjemput anda.
Hati-hati penipuan dengan toko yang mengaku sebagai Toko Raya.