Week end ke-3 di Belanda. Sepanjang pekan ketiga mencicipi cuaca musim dingin di Belanda kami sekelas hampir tidak sempat berfikir tentang liburan. Pekan itu euforia ujian begitu terasa. Sebenarnya materinya tidak terlalu sulit, tapi berhubung ilmu yang dipelajari benar-benar ilmu yang baru dan jawabannya nanti harus ditulis dalam bahasa inggris hehehe maka mau tidak mau cukup menjadi fikiran. 

Setiap hari, semuanya sibuk belajar. Sistem pembelajaran di ITC memang menggunakan sistem blok, setiap tiga pekan akan diadakan exam. Ada batas minimal untuk kelulusan yaitu 60. Kurang dari 60 selama tiga kali maka ada kemungkinan mempengaruhi status kelulusan, terutama yang menempuh program diploma atau master. Jika saat itu nilai tidak sampai 60, maka ada kesempatan untuk melakukan re-exam, dengan nilai maksimal 69.  Akan tetapi, setelah exam, saat makan siang, Yonten dan Roslan menyebutkan rencana untuk pergi ke Cologne, Jerman. Saat itu, sebenarnya hampir semua masing belum mengenal sistem transportasi yang harus dipakai. Sempat bertanya juga ke Soodabeh, yang pernah pergi ke Jerman dengan kereta, namun keterangannya tidak begitu jelas, hanya disampaikan bahwa tiket bisa dibeli langsung di kereta dan bisa lebih murah.

Setelah itu, saya sempat bertanya juga ke Mas Aris dan mbak Tria, bagaimana caranya ke jerman dari Enschede. Cara paling mudah adalah bersepeda. Yup, karena Enschede adalah kota paling timur dari Belanda dan berbatasan langsung dengan Jerman, Naik bis juga bisa. Dan yang paling cepat dan murah adalah naik kereta api. Karena dekat dengan Jerman juga, Enschede adalah salah satu kota yang memiliki mesin pembelian tiket kereta Jerman. Setiap week end, ada paket harga tiket kereta untuk lima orang, harganya 40 Euro, jadi satu orang membayar kurang lebih 8 euro. Tiket tersebut bisa dipakai dalam satu province yang sama, kemana saja selama 24 jam. Sampai dengan jam 9 malam, berbagai telpon, chat dan lain-lain, kami berhasil melengkapi jumlah orang yang pergi menjadi 10 orang. Meski saya juga sudah browsing jalur yang bisa dilewati ke Cologne, kami semua tidak ada yang tahu pasti bagaimana caranya pergi kesana, hanya dengan satu pesan, tiketnya bisa dibeli di stasiun kereta atau beli ke kondektur kereta.

Berangkat dari ITC Hotel masih gelap, sekitar jam 5.30 pagi, karena kereta pertama adalah jam 6 lewat. Saat pembelian tiket, lumayan heboh. Mesin tiket yang pertama kami datangi adalah mesin tiket untuk kereta Belanda jadi kami tidak menemukan tiket yang dimaksud. Setelah tengok kanan kiri, akhirnya kami menemukan mesin tiket kereta Jerman. Dan masalah keduanya adalah, mesin itu hanya berbahasa Jerman hehehe. Berkali-kali modal perasaan, mengklik monitor, kami tidak menemukan tiket yang dimaksud.  Dan saat itu kereta sudah datang, atas saran petugas kereta di stasiun, sebaiknya kami membeli tiket diatas kereta saja, karena ada mesin pembelian tiket juga di kereta. Akhirnya kami memutuskan untuk naik kereta.

Diatas kereta yang sepi, hahaha, rombongan kami adalah rombongan pertama yang naik kereta tersebut, kami berhasil menemukan mesin tiket dan berhasil mendapatkan menu mana yang harus diklik untuk harga weekend 5 orang alias Schones-Wochenende-Ticket.  Menggunakan ATM Pak Roslan, kami berhasil mendapatkan tiket jalan-jalan hari itu. Dan selanjutnya, saatnya foto-foto di kereta hehehe

Meski sepanjang perjalanan, tetap saja yang dibahas adalah soal ujian, tapi suasananya lumayan menyenangkan. Pemandangan diluar jendela kereta sangat cantik. Karena hanya saya yang browsing jalur kereta ke Jerman, maka saat melewati Munster, saya menyarankan kami turun dan sarapan pagi. Setidaknya, pernah singgah di kota Munster hehehe Ini beberapa foto dari kota Munster.

Saat teman-teman yang lain sarapan, saya meminjam kamera Yonten dan sempat jalan-jalan di sekitar train station. Khasnya kota-kota di Eropa, kotanya bersih dan nyaman. Setelah sarapan kami melanjutkan perjalanan ke Cologne dan Dortmund. See you at the next posting ^_^.