Jum'at sampai Ahad, 29 Nov-1 Des kemarin menyempatkan jalan-jalan ke Palembang. Menu utamanya wisudanya Destroyer eh Destri ding, tapi tujuan lebih utamanya jalan-jalan hehehe. Nah Palembang, selain terkenal dengan Ampera dan Sungai Musinya, jelas dikenal dengan wisata kuliner, terutama aneka pempek. Dan, ini adalah beberapa catatan tempat jajan dan cari oleh-oleh yang sempat dikunjungi selama di Palembang.
1. Kawasan 26 Ilir -jalan Mujahidin
Kawasan ini merupakan kawasan jalan sempit, lebar sekitar 2 meter, bisa masuk dari arah Pasar atau pintu masuk dengan gerbang hijau di jalan Mujahidin.
|
Gerbang di kawasan 26 Ilir |
|
|
|
Ada tiga komoditi yang terkenal di kawasan ini. Pertama adalah sentral kerajinan kasur lihap. Kualitasnya lumayan bagus. Biasanya kasur semacam itu kualitas bertingkat sesuai isi, yang isinya kain paling murah tapi berat, mudah rusak. level atasnya kadang mengkombinasikan kapas sintetis dengan kain. Level paling baik, kasurnya lebih ringan meski ukurannya besar, isinya kapuk.
|
Lihap/kasur Palembang |
Kemudian didaerah itu juga banyak penjual mie celor. Setelah menjemput Ray dan Ayu pada hari Sabtu, kami sempat mampir untuk sarapan mie celor.
|
Seporsi Mie Celor harga Rp. 13.000 |
|
|
Dan yang jelas banyak adalah Pempek. Warung Pempek dapat ditemui di banyak tempat di Palembang. Mulai dari toko yang mewah sampai warung-warung kecil. Di sepanjang jalan Mujahidin kita bisa menemukan Pempek dengan harga murah Rp.1000 saja. Rasa pempek dan cuka juga lumayan. Salah satu warung yang cukup terkenal adalah Pempek Lala.
|
Spanduk Pempek Lala |
|
|
Proses membuat Lenggang dengan dipanggang |
Warung Pempek biasanya menyediakan jika kita akan membeli pempek untuk perjalanan jauh maka kemasan akan disesuaikan. Beberapa warung akan membalurkan terigu agar pempek lebih tahan lama, atau yang lebih modern akan memvacum udara dalam kemasan juga ada yang membekukan pempek dalam kemasan. Jangan lupa sampaikan hal tersebut kepada penjual, jika Anda membeli untuk oleh-oleh perjalanan jauh.
2. Pasar Cinde Palembang
Di pasar ini, kita bisa membeli aneka kerupuk dan kemplang dengan harga yang sangat terjangkau. Kerupuk akan berbeda harga sesuai level, yang paling baik kualitasnya sekitar 38 rb - 40 rb untuk 1 kilogramnya. Yang biasa 20 rb satu kilogram. Kita juga bisa meminta untuk dikemas dalam kemasan ukuran 1/4 kilogram.
|
Surganya kerupuk dan kemplang |
|
Pasar Cinde |
|
Satu paket besar ini bisa berisi 6-8 bungkus kerupuk, harganya 50 rb saja |
3. Belanja Kain khas Palembang
Karena perginya pas tanggal kritis hehehe memang cuma ngikut rombongan yang belanja kain. Kain khas Palembang yang terkenal adalah songket, tapi waktu sampai di Kompleks Ilir Barat Permai, ternyata variasi jenis kainnya sangat beragam. Songketnya cantik-cantik nian, sayang budget tak di tangan hehehe. Lokasinya samping Ramayana. Ada satu kawasan lainnya yang menjadi sentral penjualan kain, tapi lupa namanya.
|
Senyum manis yang habis belanja kain |
|
Tabung warna-warni ini wadah untuk menyimpan kain songket ternyata |
4. Es Kacang Merah
Masuk daftar di postingan ini karena esnya benar-benar beda dengan yang pernah dicicipi. Es kacang merahnya utuh tapi sangat lembut, rasanya mantap. Beli es kacang merahnya di warung Pempek Vico.
|
Es Kacang Merah Vico |
5. Martabak Har
Bentuknya mirip martabak telur, kulit martabak diisi telur terus di goreng(?). Dimakan dengan kuah kari yang dicampur kentang dan daging, rasa karinya enak. Bisa juga ditambah dengan irisan cabe. Toko yang menjual martabak ini juga bisa ditemui di berbagai tempat di sudut Kota Palembang.
|
Martabak Har, foto dari internet, lupa dokumentasi :p |
6. Pindang Tulang
Saya sebenarnya tidak terlalu suka pindang ikan, tapi waktu Cicik Lastri ngajak mau makan apa, saya cukup tertarik dengan tawarannya, coba pindang saja tapi yang pindang tulang. Kemudian Cicik dan dua keponakannya mengajak ke RM Sri Melayu. Lokasinya di dekat Kantor Gubernur Sumatera Selatan. Rasanya memang enaak, thank you Cicik dan duo ponakan yang nganter :).
|
Ini suasana di RM Sri Melayu #GagalFokus nunggu makanan |
|
Disajikan dengan wadah dengan pemanas, pindang tulang yang lezaaat |
Nah, itu sekelumit cerita tentang jajanan dan tempat beli oleh-oleh yang dikunjungi selama di Palembang. Selain itu masih ada juga sajian kuliner dari Kak Cula dan Yuk Pur sekeluarga di rumah mereka hehe, tapi gak ada dokumentasinya.
0 comments