SAY NO TO SMOKERS, SMOKING AND CIGARETTES !!
Membaca beberapa berita tentang demo petani tembakau yang berakhir kemarin, membuat saya terhenyak, apa sih peraturan baru di Indonesia tentang rokok. Setahu saya, aturan yang ada di sini lemah sekali.
Di Amerika, menjual rokok kepada anak di bawah umur itu ilegal, disini, anak 2 tahun bahkan bisa membeli rokok.
Di sana, orang yang ketahuan merokok akan menyembunyikan rokoknya karena malu, disini? ah.. ditegur malah marah atau ngajak berkelahi
Disana, sebungkus rokok harga bisa 12 dolar hmm sekitar 108 ribu
Disini, satu batang rokok, harganya sekitar 5 sen atau 500 rupiah
Disini, iklan rokok ada dimana-mana, pinggir jalan kota sampai desa, di kios-kios, di sekolah dan lembaga pendidikan
Murid-murid SD sampai SMA memang dilarang merokok di lingkungan sekolah, tapi masih banyak Guru-Gurunya yang merokok, jadi berhenti merokok masih sebatas himbauan dan slogan di Indonesia, yang diperlukan adalah tauladan, gerakan dan budaya.. untuk hidup lebih sehat!
Coba lihat video dibawah, mungkin Anda yang merokok atau cuek saja dengan perokok akan berubah pikiran.
(errr dibutuhkan koneksi yang cukup bagus buat lihat video ini 42 menit soalnya)
Saya punya riwayat lama sangat tidak suka dengan rokok, cukup keras dengan para perokok,cukup banyak menjadi saksi hidup kejelekan yang muncul karena rokok.
Hak asasi saya buat merokok!
Iya, memang hak asasi anda untuk merokok. Tapi juga hak asasi saya, untuk tidak menghirup asap rokok anda kan? Bisa dipastikan, meski sedikit, kalau menghirup asap rokok, itu bisa jadi pemicu migrain buat saya. Jadi kalau anda mau merokok, silahkan hirup semua asapnya, jangan kasih ke saya ya.. ^_^
Saat bekerja di sebuah PTS pun, saya sering memberi pilihan kepada kolega saya, jika kami berada di satu ruangan dan dia akan merokok, ada dua pilihan saya yang keluar atau anda yang keluar.
Mereka tidak bisa bekerja jika tidak merokok, tapi saya juga tidak bisa bekerja jika menghirup asap rokok. Sedikit sekali momen saya bisa memberi toleransi tinggi kepada perokok, biasanya hanya kalau load pekerjaan tinggi dan saya sudah tidak peduli dengan kondisi sekitar..
Ah kayak ndak pernah lihat orang merokok saja!
Justru.. karena saya melihat akibat dari seorang perokok
Kakak dan adik saya memang bukan perokok, Alhamdulillah. Tapi Bapak saya seorang perokok, dan suka minum kopi. Kopinya bukan kopi sachet yang seperti sekarang ini, tapi kopi asli, yang dibeli dari butiran buah kopi Lampung yang disangrai dan ditumbuk. Kombinasi yang sempurna untuk zat adiktif kan? Di rumah, bapak tidak merokok di depan kami, hanya kalau menemani tamu saja dan di kantor.. tapi tetap saja entah kenapa saya tidak suka melihatnya
Saya pertama kali tahu bahaya rokok waktu kelas tiga atau empat SD, saat saya sudah bisa membaca dan melihat ada peringatan bahaya rokok di kotak rokok. Kemudian saya membaca buku tentang akibat rokok.
Astri kecil dulu sering mencuri rokok..!
Bukan untuk coba-coba, tapi disembunyikan, jadi setiap hari minimal satu atau dua batang saya ambil, saya sembunyikan di satu tempat.. Pikiran saya waktu itu kalau saya kurangi, berarti Bapak akan semakin berkurang juga merokoknya. Saya lupa, siapa yang punya uang hehehe karena rokoknya lebih cepat habis ya bapak beli lagi
Kalau sudah terkumpul banyak, rokoknya saya buang..
Lama-lama saya capek juga, karena ya tentu saja, Bapak tetap membeli rokok, dan saya berhenti menyembunyikan rokok Bapak. Dan Bapak tetap menjadi perokok, sampai serangan jantung pertamanya..
Ada empat kali serangan jantung berat ke Bapak, dua kali sampai masuk rumah sakit, satu kali pingsan di sebuah toko elektronik. Satu kali didepan ka'bah dan menjadi akhir hidup beliau. Serangan jantung ringan, mungkin tak terhitung, karena Bapak jarang mengeluh kalau sakit
Lho ya sudah takdirnya kan meninggal. Orang yang tidak merokok juga meninggal kan?
Ah.. Iya benar sekali
Mati itu takdir, kalau kata Allah meninggal ya is dead, gak bisa diundur-undur.
Jadi sama saja kan, mending tetap merokok, kalau tidak merokok rasanya asem, gak bisa konsentrasi kerja atau mikir.
Hei..itu bukti anda sudah kecanduan rokok :).
Ah ya kita memang tidak bisa menolak kalau ajal datang. Tapi kita bisa memilih bagaimana cara kita meninggal kan?.
Meninggal waktu tidur misalnya, tersenyum, saat kondisi badan baik, ditengah-tengah keluarga, anak dan cucu. Atau Anda lebih suka meninggal di tengah-tengah parahnya anda sedang sakit, tersiksa, nafas satu-satu setelah berhari-hari atau berbulan-bulan di rumah sakit ? Dikelilingi wajah kuyu dan cemas keluarga Anda ?
(percaya deh, rasanya sangat tidak menyenangkan untuk keluarga Anda, harap2 cemas, tengah malam, menunggui pasien di UGD atau berpindah dari satu rumah sakit ke rumah sakit lain)
Hebatnya rokok, dampaknya tidak akan tampak di awal, tapi pelan..pelan.. pelan.. sampai akhirnya sadar saat parah.
Dan seperti di video di atas, di Indonesia, bahkan orang yang kesulitan buat makan pun masih menyempatkan diri membeli rokok. Makan aja susah, rokok jalan terus...Anaknya minta uang beli jajan 100 atau 200 rupiah malah dipukuli, tapi Bapaknya beli rokok dua ribu cuek saja.. (saya pernah melihatnya).. miris ya
Wah saya kan punya uang, berlebih malah untuk beli rokok setahun.
Nah, coba tabung uang yang anda belikan buat rokok. Sebungkus 5000, misal dua hari habis, hmmm sebulan 75000, setahun 900 ribu kalau anda merokok sejak umur 12 tahun, maka kalau umur anda sekarang 32 tahun berarti anda sudah bisa umrah hehehe kalau umur anda lebih ya berarti lebih banyak to tabungannya
This is life style, its cool !
Hebat sekali rokok dan program pemasarannya. Bahkan jadi gaya hidup... gak keren kayaknya kalau gak ngerokok.
Maaf ini pendapat saya personal sih, sekeren apapun orang, saya jadi gak respek kalau ditangannya ada rokok yang sedang dihisap. berarti anda tidak menghargai diri anda sendiri.
Coba.. kalau tiba-tiba, anak anda,adik atau keponakan Anda, umur 5-10 tahun gitu, bilang bang,mas,om, tante, minta rokoknya sih... adek pengen nyobain biar keren...
Anda pasti jawab atau bahkan marah, anak kecil udah ngerokok, gak baik buat kesehatan.. dll dst.
So..apa alasannya rokok baik untuk Anda ?
Tapi tetap saja, PR tentang rokok ini masih panjang. Ya, jutaan orang bergantung hidupnya di Industri ini, buruh dan pekerja pabrik rokok dan petani tembakau. Ketika petani tembakau demo tentu karena mereka merasa hajat hidup mereka akan sangat terganggu jika industri rokok mati.
Ah saya jadi ingat, ada salah satu kerabat di Klaten yang dulu petani tebu, kemudian menjadi petani tembakau. Hampir seluruh lahan yang dilewati ke rumahnya sekarang ditanami tembakau, tadinya ladang tebu. Ketika mereka berganti dari tebu ke tembakau tentu karena merasa prospeknya lebih cerah. Mungkinkah ada prospek lain lagi yang lebih cerah untuk pengganti tembakau ya? Semoga, Aamiin.
Membaca beberapa berita tentang demo petani tembakau yang berakhir kemarin, membuat saya terhenyak, apa sih peraturan baru di Indonesia tentang rokok. Setahu saya, aturan yang ada di sini lemah sekali.
Di Amerika, menjual rokok kepada anak di bawah umur itu ilegal, disini, anak 2 tahun bahkan bisa membeli rokok.
Di sana, orang yang ketahuan merokok akan menyembunyikan rokoknya karena malu, disini? ah.. ditegur malah marah atau ngajak berkelahi
Disana, sebungkus rokok harga bisa 12 dolar hmm sekitar 108 ribu
Disini, satu batang rokok, harganya sekitar 5 sen atau 500 rupiah
Disini, iklan rokok ada dimana-mana, pinggir jalan kota sampai desa, di kios-kios, di sekolah dan lembaga pendidikan
Murid-murid SD sampai SMA memang dilarang merokok di lingkungan sekolah, tapi masih banyak Guru-Gurunya yang merokok, jadi berhenti merokok masih sebatas himbauan dan slogan di Indonesia, yang diperlukan adalah tauladan, gerakan dan budaya.. untuk hidup lebih sehat!
Coba lihat video dibawah, mungkin Anda yang merokok atau cuek saja dengan perokok akan berubah pikiran.
(errr dibutuhkan koneksi yang cukup bagus buat lihat video ini 42 menit soalnya)
Saya punya riwayat lama sangat tidak suka dengan rokok, cukup keras dengan para perokok,cukup banyak menjadi saksi hidup kejelekan yang muncul karena rokok.
Hak asasi saya buat merokok!
Iya, memang hak asasi anda untuk merokok. Tapi juga hak asasi saya, untuk tidak menghirup asap rokok anda kan? Bisa dipastikan, meski sedikit, kalau menghirup asap rokok, itu bisa jadi pemicu migrain buat saya. Jadi kalau anda mau merokok, silahkan hirup semua asapnya, jangan kasih ke saya ya.. ^_^
Saat bekerja di sebuah PTS pun, saya sering memberi pilihan kepada kolega saya, jika kami berada di satu ruangan dan dia akan merokok, ada dua pilihan saya yang keluar atau anda yang keluar.
Mereka tidak bisa bekerja jika tidak merokok, tapi saya juga tidak bisa bekerja jika menghirup asap rokok. Sedikit sekali momen saya bisa memberi toleransi tinggi kepada perokok, biasanya hanya kalau load pekerjaan tinggi dan saya sudah tidak peduli dengan kondisi sekitar..
Ah kayak ndak pernah lihat orang merokok saja!
Justru.. karena saya melihat akibat dari seorang perokok
Kakak dan adik saya memang bukan perokok, Alhamdulillah. Tapi Bapak saya seorang perokok, dan suka minum kopi. Kopinya bukan kopi sachet yang seperti sekarang ini, tapi kopi asli, yang dibeli dari butiran buah kopi Lampung yang disangrai dan ditumbuk. Kombinasi yang sempurna untuk zat adiktif kan? Di rumah, bapak tidak merokok di depan kami, hanya kalau menemani tamu saja dan di kantor.. tapi tetap saja entah kenapa saya tidak suka melihatnya
Saya pertama kali tahu bahaya rokok waktu kelas tiga atau empat SD, saat saya sudah bisa membaca dan melihat ada peringatan bahaya rokok di kotak rokok. Kemudian saya membaca buku tentang akibat rokok.
Astri kecil dulu sering mencuri rokok..!
Bukan untuk coba-coba, tapi disembunyikan, jadi setiap hari minimal satu atau dua batang saya ambil, saya sembunyikan di satu tempat.. Pikiran saya waktu itu kalau saya kurangi, berarti Bapak akan semakin berkurang juga merokoknya. Saya lupa, siapa yang punya uang hehehe karena rokoknya lebih cepat habis ya bapak beli lagi
Kalau sudah terkumpul banyak, rokoknya saya buang..
Lama-lama saya capek juga, karena ya tentu saja, Bapak tetap membeli rokok, dan saya berhenti menyembunyikan rokok Bapak. Dan Bapak tetap menjadi perokok, sampai serangan jantung pertamanya..
Ada empat kali serangan jantung berat ke Bapak, dua kali sampai masuk rumah sakit, satu kali pingsan di sebuah toko elektronik. Satu kali didepan ka'bah dan menjadi akhir hidup beliau. Serangan jantung ringan, mungkin tak terhitung, karena Bapak jarang mengeluh kalau sakit
Lho ya sudah takdirnya kan meninggal. Orang yang tidak merokok juga meninggal kan?
Ah.. Iya benar sekali
Mati itu takdir, kalau kata Allah meninggal ya is dead, gak bisa diundur-undur.
Jadi sama saja kan, mending tetap merokok, kalau tidak merokok rasanya asem, gak bisa konsentrasi kerja atau mikir.
Hei..itu bukti anda sudah kecanduan rokok :).
Ah ya kita memang tidak bisa menolak kalau ajal datang. Tapi kita bisa memilih bagaimana cara kita meninggal kan?.
Meninggal waktu tidur misalnya, tersenyum, saat kondisi badan baik, ditengah-tengah keluarga, anak dan cucu. Atau Anda lebih suka meninggal di tengah-tengah parahnya anda sedang sakit, tersiksa, nafas satu-satu setelah berhari-hari atau berbulan-bulan di rumah sakit ? Dikelilingi wajah kuyu dan cemas keluarga Anda ?
(percaya deh, rasanya sangat tidak menyenangkan untuk keluarga Anda, harap2 cemas, tengah malam, menunggui pasien di UGD atau berpindah dari satu rumah sakit ke rumah sakit lain)
Hebatnya rokok, dampaknya tidak akan tampak di awal, tapi pelan..pelan.. pelan.. sampai akhirnya sadar saat parah.
Dan seperti di video di atas, di Indonesia, bahkan orang yang kesulitan buat makan pun masih menyempatkan diri membeli rokok. Makan aja susah, rokok jalan terus...Anaknya minta uang beli jajan 100 atau 200 rupiah malah dipukuli, tapi Bapaknya beli rokok dua ribu cuek saja.. (saya pernah melihatnya).. miris ya
Wah saya kan punya uang, berlebih malah untuk beli rokok setahun.
Nah, coba tabung uang yang anda belikan buat rokok. Sebungkus 5000, misal dua hari habis, hmmm sebulan 75000, setahun 900 ribu kalau anda merokok sejak umur 12 tahun, maka kalau umur anda sekarang 32 tahun berarti anda sudah bisa umrah hehehe kalau umur anda lebih ya berarti lebih banyak to tabungannya
This is life style, its cool !
Hebat sekali rokok dan program pemasarannya. Bahkan jadi gaya hidup... gak keren kayaknya kalau gak ngerokok.
Maaf ini pendapat saya personal sih, sekeren apapun orang, saya jadi gak respek kalau ditangannya ada rokok yang sedang dihisap. berarti anda tidak menghargai diri anda sendiri.
Coba.. kalau tiba-tiba, anak anda,adik atau keponakan Anda, umur 5-10 tahun gitu, bilang bang,mas,om, tante, minta rokoknya sih... adek pengen nyobain biar keren...
Anda pasti jawab atau bahkan marah, anak kecil udah ngerokok, gak baik buat kesehatan.. dll dst.
So..apa alasannya rokok baik untuk Anda ?
Tapi tetap saja, PR tentang rokok ini masih panjang. Ya, jutaan orang bergantung hidupnya di Industri ini, buruh dan pekerja pabrik rokok dan petani tembakau. Ketika petani tembakau demo tentu karena mereka merasa hajat hidup mereka akan sangat terganggu jika industri rokok mati.
Ah saya jadi ingat, ada salah satu kerabat di Klaten yang dulu petani tebu, kemudian menjadi petani tembakau. Hampir seluruh lahan yang dilewati ke rumahnya sekarang ditanami tembakau, tadinya ladang tebu. Ketika mereka berganti dari tebu ke tembakau tentu karena merasa prospeknya lebih cerah. Mungkinkah ada prospek lain lagi yang lebih cerah untuk pengganti tembakau ya? Semoga, Aamiin.
0 comments