Rasanya terulang

Rasanya terulang, seperti waktu itu
Lima tahun lalu
Saat mendengar kabar tentang Bapak, dulu

Aku tahu takdir Allah mungkin saja terjadi
Tapi tetap saja
Aku masih menunggu di tepi perjalanan
Menoleh, seakan  itu hanya mimpi dan aku segera bangun
Berharap, itu tidak terjadi dan tidak akan menjadi nyata
Menggenang embun di mata, saat memori melintas, dalam semua rasa, berkali-kali
Menangis..
Dengan suara, saat tak sanggup lagi menahan buncah di dada
Dalam diam
Saat tak tahu lagi harus berkata -kata

Kepak sayap patah,
dua-duanya...
Dan kerap
Aku lupa bagaimana caranya
Berpura-pura..
Semuanya baik-baik saja

0 comments