Ini bukan postingan yang menyaingi iklan minuman berenergi, sama sekali bukan..^_^
Sumber : http://lembar-kisah.blogspot.com/2010/12/tanda-baca.html
Sebagai dosen, saat aktif mengajar, saya kerap mengurangi intensitas memberikan nomor telpon kepada mahasiswa. Bukan karena sok seleb, gak mau diganggu dan lain-lain, tapi banyak kejadian tidak mengenakkan yang kerap terjadi lantaran penggunaan alat komunikasi tersebut. Dan saya selalu menyediakan alokasi waktu kepada mahasiswa untuk tugas akhir, konsultasi atau bahkan sekedar bertanya pada jam kerja di kampus. Biasanya, jika ada kondisi khusus yang mengharuskan saya memberikan nomor telpon kepada mahasiswa, biasanya saya memesankan,telpon atau sms lah hanya untuk kepentingan yang mendesak.
Bahasa sms, yang sering di gunakan, kadang menimbulkan persepsi yang tidak mengenakkan. Terutama dalam hal penggunaan tanda baca. Beberapa kali, saya merasa membaca sms yang terkesan tidak nyaman dibaca, serasa ngelunjak gitu hehehe. Bahkan pernah, saya menegur mahasiswa yang mengirimkan email (kadang email saya gunakan jika mahasiswa tidak saya beri nomor telpon). Salah satu saudara, juga pernah kena tegur gara-gara ini. Bukan cuma sms atau email, beberapa kali chat juga bertemu dengan hal ini. Selain masalah menyingkat kata, terlihat sekali yang cukup mengganggu adalah masalah peletakan tanda baca, Bedakan :
Cukup.
Cukup?
Cukup!
Atau
Cukup!
Cukup !!
Cukup !!!
Pernah suatu ketika saya chat, kemudian saya menjelaskan sesuatu, informasi yang biasa, tidak ada kecenderungan yang mungkin menimbulkan emosi, tiba-tiba, lawan chat saya menuliskan..cukup!!! Saya langsung kaget waktu itu, saya merasa tidak ada yang salah dengan penjelasan saya. Karena dulu sering membuat skenario drama atau bahkan cerita dalam bentuk dialog, persepsi saya, tanda seru tiga kali berarti dia berbicara dengan volume minimal dua kali lebih keras dari biasanya. Hey, siapa kamu bentak bentak saya..ha ha
Kasus lain, misalnya ada yang bertanya, tapi tidak ada tanda tanya. Ini kerap terjadi hehehe.. Kalau bahasa di sms, jika yg digunakan kalimat tanya, misal menuliskan Kapan, saya cukup paham maksudnya bertanya. Namun jika kalimatnya seperti kalimat berita,saya sering bingung, kadang tidak saya balas atau sering saya ulang bertanya untuk memastikan, ini pertanyaan atau pernyataan ?
Bahkan pernah ada mahasiswa yang mengirim email, dan bertanya jadwal pengumpulan mata kuliah, tapi kalimatnya tidak diberi tanda tanya, diganti tanda seru,Hallooo?.. ^_^ reaksi saya, hanya saya reply dengan singkat, Besok-besok diperhatikan ya, tanda baca di emailnya.
Ketika kita menulis misalnya,
Pergi.
Pergi?
Pergi!
tentu akan menimbulkan persepsi berbeda dengan lawan bicara, lawan sms, atau orang yang kita ngobrol di ruang chat, yang satu berita, yang satu bertanya, yang satu ngusir hehehe Artinya, penggunaan tanda baca menjadi penting. Bayangkan, kita membaca skripsi atau novel tanpa tanda baca, tidak ada titik, tidak ada koma dan seterusnya, pasti membaca tidak akan menjadi menyenangkan sama sekali.^_^
Tanda baca, menentukan intonasi pada saat membaca, apakah jeda sejenak, bertanya atau penekanan pada sesuatu, jadi sangat berpengaruh pada rasa pembaca atau pendengarnya. Rasa juga akan berpengaruh pada reaksi lawan komunikasi kita, jadi mari kita belajar menggunakan tanda baca dengan baik dan benar. ^_^
0 comments